Isu tentang pandemi masih menjadi hal yang paling banyak diberitakan, termasuk dampaknya pada sejumlah sektor yang telah kita rasakan. Salah satunya para pegiat pendidikan yang akhirnya harus merasakan belajar online (daring) atau biasa kita sebut pembelajaran jarak jauh.
Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) ini dapat kita maknai sebagai sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa, tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet.
Prakteknya sistem pembelajaran ini dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran.
Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda. Guru diharuskan memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusi yang biasa dibicarakan, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).
|
Memaknai Belajar Online |
Kebijakan ini membuat belajar yang sebelumnya bertahap muka dilakukan melalui daring atau online. Dalam surat edaran No 4 tahun 2020, Mendikbud, Nadiem Makarim menyebutkan belajar dari rumah dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna untuk siswa.
Ungkapan mendikbud bukan sebuah omong kosong, karena timbul banyak dampak dari pembelajaran online ini. Kalau dilihat dari kejadian sekitar yang sedang terjadi, baik siswa maupun orang tua siswa yang tidak memiliki handphone untuk menunjang kegiatan pembelajaran daring ini menjadi kebingungan, walaupun akhirnya pihak sekolah ikut mencari solusi untuk mengantisipasi hal tersebut.
Beberapa siswa yang tidak memiliki handphone melakukan pembelajaran secara berkelompok, sehingga mereka melakukan aktivitas pembelajaran pun bersama. Mulai belajar melalui video call yang dihubungkan dengan guru yang bersangkutan, diberi pertanyaan satu persatu, hingga mengabsen melalui Voice Note yang tersedia di WhatsApp. Materi-materinya pun diberikan dalam bentuk video yang berdurasi kurang dari 2 menit.
Permasalahan lain yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran akan tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet.
Hikmah Belajar Online di Rumah
Namun, tidak dapat dipungkiri, kita sebaiknya mengambil banyak hikmah yang aslinya dapat kita petik atas pembelajaran online tersebut, antara lain:
1. Terbentuknya Hubungan Baik dalam Peningkatan Pendidikan
Masyarakat selama ini secara umum terbiasa akan sistem pendidikan yang selalu mengandalkan guru/pengajar sebagai sumber utama keilmuan. Kebanyakan sumber informasi di dunia pendidikan bersumber dari guru. Akan tetapi sekarang semua pihak baik guru, siswa, maupun orang tua bersama-sama terlibat dalam kemajuan pendidikan di masa pandemi.
Misalnya saat pembelajaran online berlangsung, siswa tidak hanya mengandalkan buku cetak saja sebagai sumber informasi, tetapi juga berperan aktif dalam mencari informasi di internet. Adanya pembelajaran di rumah, tentunya orang tua pun ikut terlibat dalam keberlangsungan pendidikan.
2. Menunjang perkembangnya Pendidikan Berbasis Teknologi
Atas munculnya pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap penutupannya sebagian besar sekolah-sekolah ini, akhirnya memaksa pemerintah untuk memberlakukan kegiatan Pendidikan online atau Pendidikan Jarak Jauh, yang biasa disebut PJJ. Sistem belajar PJJ ini mengusung konsep sekolah online, yang mana seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan dengan teknologi. Tentunya, hal ini mengharuskan semua individu yang terlibat untuk melek teknologi.
Semua pihak yang terlibat akan belajar pentingnya teknologi, dan memahami pentingnya literasi teknologi dan digital. Sehingga Revolusi Industri yang terus berkembang dengan menggunakan teknologi sebagai fokusnya ini pun bisa terlaksana dengan baik dan terselenggara dengan maksimal.
3. Menumbuhkan Kreativitas di Dunia Pendidikan
Perkembangan era yang semakin cepat berubah dalam pendidikan ini mengakibatkan banyaknya kreativitas-kreativitas yang tumbuh dan mulai muncul ke permukaan, seperti halnya aplikasi pembelajaran untuk mendukung pembelajaran online yang mulai menjamur di masyarakat, adanya peningkatan jumlah kursus
online class gratis, dan program-program yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi RI berupa Relawan Pengendalian Covid-19 (RECON), KKN Tematik, Mengajar Dari Rumah (MDR), dan Permata Sakti.
4. Membangun Mental Positif
Atas ketiadaan kegiatan belajar di sekolah dan diganti dengan
kelas online, membuat banyak waktu yang biasanya dihabiskan untuk persiapan menuju sekolah, masuk kelas, terus berjalan sampai pulang sekolah menjadi lebih banyak dihabiskan di rumah, dengan adanya belajar online. Hal ini pastinya memberikan dampak positif juga, dengan membuat para siswa lebih bisa mengeksplorasi pendidikan di luar sekolah. Selain itu baik siswa, guru, maupun orang tua bersama-sama belajar untuk memanajemen waktu sehingga tidak terbuang sia-sia.
Selama pandemi Covid-19 terus berlangsung di dunia tentunya banyak sekali dampak baik negatif maupun positif yang mempengaruhi berbagai bidang, termasuk juga pendidikan. Seiring berjalannya waktu tentunya kita tidak bisa terus berkutat di masalah negatif, tetapi juga harus terus melakukan dan mencari berbagai hal positif agar bisa berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.
Terlepas dari semua dampak positif tersebut, dalam sistem pembelajaran online dukungan keluarga adalah hal utama yang harus dimaksimalkan untuk menunjang itu semua. Belajar jarak jauh, bukan alasan untuk kita terus saja mengeluh
Post a Comment for "Memaknai Belajar Online dari Rumah"